-->
Memahami Konsep Islam Nusantara

Memahami Konsep Islam Nusantara



Penjelasan Islam Nusantara
Banyak orang yang mencari  penjelasan tentang Islam Nusantara sehingga banyak yang bertanya tentang apa itu Islam nusantara, apakah Islam nusantara sesat, siapa pencetus Islam nusantara, apa itu ajaran Islam nusantara. Berikut akan kami jelaskan sedikit gambaran tentang apa itu Islam Nusantara,semoga bermanfaat.

Memahami Konsep Islam Nusantara

Islam Nusantara maksudnya adalah Islam yang berada atau berkembang di wilayah Nusantara / Indonesia atau secara luas bisa diartikan wajah Islam di Nusantara/Indonesia apabila menunjuk orangnya berarti orang Islam yang berada di Nusantara.

Islam Arab berarti Islam di Arabia, perkembangan Islam di Arabia, apabila menunjuk orangnya berarti orang Islam yang berada di Arabia.

Islam Eropa berarti Islam yang berada di benua Eropa, perkembangan Islam di Eropa, wajah Islam di Eropa, apabila menunjuk orangnya berarti orang Islam yang berada di Eropa.

Islam Afrika berarti Islam yang ada di Afrika, perkembangan Islam di Afrika, apabila menunjuk orangnya berarti orang Islam yang berada di Afrika. Begitu seterusnya untuk wilayah -wilayah lainnya.
Semuanya diikat dalam satu agama yaitu Islam.
Sekali lagi Islam Nusantara , Eropa, Islam America itu hanya sekedar istilah saja untuk menunjukkan identitas asal wilayah atau negara asalnya, bukan aliran sesat dan bukan pula untuk memecah belah atau untuk mengadu domba yang selama ini disalah artikan.

Kalau agama Islam ya cuma satu yang dibawa oleh Rasululloh Shalallahu 'alayhi wassalam.

Terkadang banyak orang yang salah persepsi bahwa orang Islam itu harus seperti orang Arab karena Islam berasal dari Arab. Hal ini tidak benar karena asal dari ajaran / agama Islam bukan dari Arab tetapi berasal dari Allah SubhanahuwataƔla ditujukan kepada seluruh umat manusia sejagat raya bukan untuk bangsa Arab saja tetapi untuk semua bangsa di seluruh dunia. Ajaran/risalah Islam diturunkan dari Allah Subhanahuwataala kepada Rasulullah Nabi Muhammad Shalallahu 'alayhi wassalam melalui malaikat Jibril untuk didakwahkan dan disebarluaskan kepada semua umat manusia sejagat raya termasuk untuk bangsa Arab sendiri dan bangsa-bangsa selain Arab ( Asia, Indonesia, Amerika, Eropa, Afrika, dan lainnya ).

Mengislamkan manusia bukan berarti mengarabkan manusia beda antara istilah Arab dan Islam.
Arabisasi berarti mengarabkan manusia kalau Islamisasi berarti mengislamkan manusia.

Karena Rasul adalah berbangsa Arab dan berada di wilayah / negeri Arab maka otomatis ajaran Islam yang berasal dari Allah SubhanahuwataƔla itu didakwahkan dan disebarkan untuk pertama kalinya di negeri Arab terlebih dahulu karena Beliau adalah termasuk dari bangsa Arab dan tinggal di negeri Arab maka penyebarannya tentunya ya dari daerah domisilinya dahulu setelah itu baru menyebar ke negeri- negeri yang lain sampai ke seluruh jagat.

Jadi yang seharusnya didakwahkan dan disebarluaskan / disampaikan kepada seluruh umat manusia sejagat adalah ajaran Islamnya yang berasal dari Allah Subhanahuwatala untuk seluruh bangsa baik itu untuk bangsa Arab, Eropa, Amerika, Afrika, Asia, Indonesia dan lainnya semuanya sama tanpa pandang bulu, bukan Arabnya yang didakwahkan untuk manusia tetapi ajaran Islamnya yang didakwahkan untuk seluruh manusia di jagat raya termasuk di Nusantara / Indonesia, America, Eropa dan lainnya. Sehingga  Islam menyebar ke seluruh dunia sebagaimana perintah Allah untuk mendakwahkan agama ini ke seluruh jagat.

Allah SubhanahuwataĆ”la tidak menyuruh untuk mendakwahkan Arab tetapi Allah subhanahuwataĆ”la menyuruh mendakwahkan ajaran /risalah Islam. Arab bukan Islam dan Islam bukan Arab walaupun memang Islam identik dengan Arab karena penyebarannya berawal dari negeri Arab dan banyak budaya Arab yang diserap masuk ke dalam ajaran Islam namun Arab dan Islam dua istilah yang berbeda serupa tapi tak sama.
Sehingga dalam menjalankan ajaran Islam tidak harus melulu berbau Arab walaupun banyak budaya dari Arab yang diserap dan dijadikan tuntunan dalam Islam tetapi tidak semuanya. Misal bahasa Alquran memakai bahasa Arab karena Rasul adalah berasal dari bangsa Arab dan orang-orang yang didakwahi waktu itu adalah orang Arab yang berbahasa Arab, contoh lagi bacaan dalam shalat menggunakan bahasa Arab karena itu memang sudah ada syariatnya yang jelas dan tegas.

Namun ada pula ajaran Islam yang flexible tidak harus mengikuti budaya Arab misal dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk menutup aurat dalam hal menutup aurat kita diberi kebebasan tidak harus seperti orang Arab, kalau orang Arab menutup aurat pakai gamis, jubah, burdah dan lainnya kalau orang Indonesia menutup aurat pakai sarung,, mukena dan lainnya, yang terpenting adalah perintah menutup aurat sudah sah terpenuhi secara syariat.

Jadi hal ini bukan berarti orang Indonesia harus pake burdah atau jubah dahulu baru dikatakan orang Islam bukan seperti itu, walaupun hal tersebut tidak mengapa bebas saja orang Indonesia mau pakai jubah, gamis, atau sarung begitu pula sebaliknya orang Arab mau pake sarung, jubah, mukena juga tidak mengapa boleh-boleh saja untuk menutupi aurat yang terpenting perintah menutup aurat sudah sah terpenuhi secara syariat.

Itulah Islam rahmatan lilalamin Islam untuk seluruh jagat.

Islam Nusantara di munculkan untuk menangkis ajaran radikal dari ISIS

Selama ini dunia disodori oleh berita Islam radikal bom bunuh diri, kekejian, kekejaman dan lain-lain yang dilakukan oleh ISIS sehingga wajah Islam yg sebenarnya ( santun rahmatan lilalamin ) pudar dan redup. Tujuannya satu untuk memadamkan cahaya Islam sehingga dunia mengenal ajaran Islam itu radikal, keji dan kejam. Apabila Islam sudah dicap sebagai ajaran yang radikal, keji dan kejam maka dunia akan memusuhi dan menjauhi Islam. Maka untuk menangkis ajaran seperti itu dimunculkanlah istilah Islam Nusantara Islam yang santun berakhlak mulia tidak radikal, keji dan kejam. Sehingga dunia tahu ooo ternyata Islam itu santun, baik tidak seperti yang diberitakan selama ini.

ISIS itu bentukan musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam, ia memakai simbol -simbol Islam (bendera hitam, tulisan kalimat syahadah , yel yel takbir dll ) untuk menghancurkan Islam yang santun, rahmatan lilalamin. Mereka berbuat keji dan kejam untuk memberi kesan dunia bahwa Islam itu jahat.

Indonesia termasuk salah satu target serangan ISIS tapi alahamdulillah Allah masih menjaga NKRI ini dan semoga NKRI selalu dalam lindungan Allah.

Cara menyerangnya salah satunya dengan memasukkan ajaran ISIS yang radikal ke Indonesia, maka munculah Santoso, bom Surabaya dan bom yang lain lainnya untuk menimbulkan kekacauan.

Ada lagi cara yang lain yaitu membenturkan antar kelompok golongan sunni-syiah, kristen-Islam, Hindu-Islam dan lainnya agar Indonesia terjadi perang saudara hancur dan bubar kalau sudah bubar mereka tinggal masuk ke Indonesia tanpa ada perlawanan dan mengambil sumber daya alam yang kaya. Alhamdulillah  berbagai konflik yang terjadi di Indonesia tidak jadi besar konfliknya bisa diredam, sehingga NKRI terselamatkan.

Jadi musuh Islam untuk menghancurkan Islam adalah dengan memakai orang Islam untuk menghancurkan orang-orang Islam dan negaranya kemudian mengambil sumber daya alamnya.

Waspadai strategi musuh untuk menghancurkan negara dengan tatik ''de vide et impera'' yaitu taktik adu domba, dari  zaman penjajahan dahulu hingga sekarang masih digunakan hanya saja sekarang tampilannya berbeda.

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar

Yang mau copy silahkan isi di komentar